Lerntheoretische Grundlagen[Bearbei

Lerntheoretische Grundlagen[Bearbeiten]
Pädagogik des Pragmatismus[Bearbeiten]
Das Konzept des Erfahrungsbasierten Lernens geht zurück auf die Pädagogik des Pragmatismus mit ihrem wichtigsten Vertreter John Dewey. Für ihn setzt Lernen stets eine aktive, reflexive Auseinandersetzung mit konkreten Erlebnissen voraus. Problematische Situationen, deren Bewältigung eine Herausforderung darstellt, sind der Ursprung von Lernprozessen. Erst die Reflexion, also das intensive Nachdenken über solche im Alltag auftretenden Problemsituationen führt Dewey zufolge zu lehrreichen Erfahrungen und somit zur Erweiterung des Wissens einer Person. Umgekehrt kann Lernen in formalen Bildungssituationen (z. B. in der Schule) nur dann effektiv sein, wenn das dort vermittelte abstrakte Wissen an konkrete individuelle Erfahrungen geknüpft wird:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Belajar teori [sunting]Pedagogi pragmatisme [sunting]Konsep pembelajaran Erfahrungsbasierten kembali ke pedagogi pragmatisme dengan wakil-wakil mereka yang paling penting dari John Dewey. Baginya, belajar selalu memerlukan pemeriksaan aktif dan refleksif beton pengalaman. Situasi yang bermasalah, mereka mewakili Rapat tantangan, adalah sumber belajar. Hanya refleksi, sehingga intens refleksi pada situasi masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan Dewey menurut pengalaman instruktif dan dengan demikian untuk memperluas pengetahuan seseorang. Sebaliknya, belajar dalam situasi pendidikan formal (seperti sekolah) dapat hanya efektif jika ada dimediasi abstrak pengetahuan beton pengalaman pribadi akan ditetapkan:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Belajar dasar-dasar teoritis [sunting]
pedagogi pragmatisme [sunting]
Konsep experiential learning kembali ke pedagogi pragmatisme dengan perwakilan paling penting John Dewey. Baginya, belajar selalu membutuhkan aktif, konfrontasi refleksif dengan pengalaman konkret. Situasi bermasalah, mengatasi mereka adalah sebuah tantangan, adalah asal proses pembelajaran. Hanya refleksi, sehingga refleksi yang intens pada orang-orang yang terjadi dalam situasi masalah sehari-hari mengarah Menurut Dewey pengalaman instruktif dan dengan demikian untuk memperluas pengetahuan seseorang. Sebaliknya, hanya menjadi pembelajaran yang efektif dalam situasi pendidikan formal (misalnya di sekolah.) Jika ada dimediasi pengetahuan abstrak untuk beton pengalaman individu terkait: