Probleme in der Familie Liebe Frau

Probleme in der Familie Liebe Frau Irene,mein Mann und ich sind verzweifelt: Bernd, unser Sohn, will nicht mehr in die Schule! ,, Ich habe genug. Ich breche die Schule ab. Ich mache nicht mehr mit!", so sagt er. Er besucht jetzt die Klasse 12. Er macht also in eineinhalb Jahren Abitur. Bis jetzt hoffen wir noch, er wird Arzt wie mein Mann. Aber unsere Hoffnung ist nur noch gering. Ich spreche ihn oft an, aber er sagt nur : ,,Frag mich nicht! Du verstehst mich nicht und meine Probleme interessieren dich nicht. Ihr kennt nur euch, aber eure Welt ist nicht meine Welt. Ich sehe das Leben anders." Ich bin sicher, unser Sohn liebt uns, aber er versteht uns nicht mehr. Was tun? Bitte machen Sie Vorschläge und antworten Sie schnell! Herzliche Grüße, Meierhöfer

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

masalah keluarga
Lady Irene,
saya dan suami saya putus asa: Bernd, anak kami tidak mau sekolah! ,, aku sudah cukup. Saya putuskan untuk sekolah. Saya tidak berbuat lebih banyak dengan, "katanya. Dia sekarang menghadiri kelas 12. Dia membuat setengah tahun di sekolah tinggi. Sejauh ini, kami masih berharap dia akan menjadi dokter seperti suami saya. Tapi harapan kami masih rendah. Saya berbicara tidak ,, dunia Anda tidak dunia saya, saya melihat hidup secara berbeda "Tanya saya Anda tidak mengerti saya dan masalah saya tidak menarik bagi Anda, Anda tahu hanya Anda, tetapi:! sering padanya, tapi dia bilang hanya ...
Saya yakin anak kami mengasihi kita, tapi dia tidak mengerti kita lebih. Apa yang harus dilakukan? Silakan membuat saran dan menjawab dengan cepat!
Kind regards,
Meier Höfer

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Masalah dalam keluarga
Dear Mrs. Irene,
suami saya dan saya putus asa: Bernd, putra kami, tidak lagi ingin pergi ke sekolah! "Saya sudah cukup. Aku putus sekolah. Aku tidak mengambil bagian lagi! "katanya. Dia sekarang menghadiri kelas 12. Jadi dia akan lulus dalam satu setengah tahun. Sejauh ini kita masih berharap dia menjadi seorang dokter seperti suami saya. Tapi harapan kami ramping. Saya berbicara kepadanya berkali-kali, tetapi dia hanya mengatakan, "jangan tanya saya! Anda tidak mengerti saya dan saya tidak peduli dengan masalah saya. Anda hanya tahu Anda, tetapi dunia Anda bukan dunia saya. Saya melihat kehidupan secara berbeda. "
Aku yakin anak kita mencintai kita, tapi dia tidak mengerti kita lagi. Apa yang harus dilakukan? Silakan membuat saran dan merespon dengan cepat!
Salam
Meieria