Kreuzberg got its name is from its

Kreuzberg got its name is from its highest point, the Kreuzberg (literally, "cross hill"). It is of 66 metres (217 ft) above sea level.. The hill was a traditional place for weekend trips, and had a lot of small restaurants for the visitors. The hill got its name from a monument built in 1821 by Karl Friedrich Schinkel. It was to remember the wars against Napoleon I of France.

After 1860 industry began moving into Kreuzburg. There was also an Exportviertel (export quarter) along Ritterstraße which had a lot of many profitable small businesses, and the "press quarter" along Kochstraße was the home of most of Germany's large newspapers as well as the Ullstein, Scherl, and Mosse book publishers.

Both of these industrial quarters were almost entirely destroyed during World War II, with the bombings of a single night from 3 February 1945. To remember old tradition, the Axel Springer press company built its new headquarters at Kochstraße again, right next to the Berlin Wall.


Schlesisches Tor (Metro train station), Kreuzberg
After World War II, Kreuzberg's housing rents were regulated by law, which made investments unattractive. As a result, housing was of low quality, but cheap, which made the borough a prime target for immigrants coming to Germany (and Berlin).

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kreuzberg mendapat namanya adalah dari titik tertinggi, yang Kreuzberg (harfiah, "Crosshill"). Ini adalah 66 meter (217 kaki) di atas permukaan laut .. bukit adalah tempat tradisional untuk perjalanan akhir pekan, dan memiliki banyak restoran kecil untuk pengunjung. Bukit mendapat namanya dari sebuah monumen yang dibangun pada tahun 1821 oleh Karl Friedrich Schinkel. Itu mengingat perang melawan Napoleon I dari Perancis. Setelah 1860 industri mulai bergerak ke Kreuzburg. Jadi Ada kuartal Ekspor (ekspor quarterback) bersama Ritterstrasse yang memiliki banyak banyak usaha kecil yang menguntungkan, dan "Tekan kuartal" di sepanjang Kochstrasse apa rumah sebagian besar surat kabar besar Jerman serta Ullstein, Scherl, dan Mosse Penerbit Buku . Kedua Of ini perempat industri hampir Sepenuhnya hancur selama Perang Dunia II, dengan pemboman dari satu malam dari 3 Februari 1945. Untuk mengingat tradisi lama, perusahaan pers Axel Springer dibangun markas baru di Kochstrasse lagi, tepat di sebelah Berlin dinding. Schlesisches Tor (stasiun kereta api Metro), Kreuzberg Setelah Perang Dunia II, sewa perumahan Kreuzberg yang diatur oleh undang-undang, yang membuat investasi tidak menarik. Akibatnya, perumahan apa kualitas rendah, tapi murah, yang membuat borough target utama bagi imigran yang datang ke Jerman (dan Berlin).