Die Entwicklung einer Ganztagsschul

Die Entwicklung einer Ganztagsschule begann 2010 in der deutschen Grundschule, im indonesischen Zweig schloss sich die Grundschule 2012 an. Die Weiterentwicklung eines übergreifenden Ganztagskonzepts, welches die Sekundarstufe mit einbezieht, soll im Schuljahr 2014/15 weiterentwickelt werden. Eine pädagogische Konzeption liegt zum Zeitpunkt der Inspektion für die Grundschule vor. Von Montag bis Samstag liegen AG Angebote (z.B. Sport: Schwimmen, Fußball, Tennis, Kunst: Batik, Manga, Theater und Musik) vor, jeder Schüler von den Klassenstufen 1-12 hat somit die Möglichkeit, an fünf Nachmittagen in der Woche je eine extracurriculare Aktivität zu belegen. Mit dem Angebot an Hausaufgabenbetreuung sind sowohl Eltern als auch Schüler/innen nicht zufrieden. Es wird ausgesagt, dass das Erledigen von Hausaufgaben in den gegebenen Örtlichkeiten schwierig ist – zu laut, zu unkoordiniert, zu chaotisch. In der Grundschule sind zwar EVA-Stunden vorgesehen, aber auch hier ist es zu unruhig.
Das AG-Konzept findet als Ergebnis des Eltern-Interviews geteilte Zustimmung, da es nicht als überzeugend erachtet wird.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Pengembangan sekolah seluruh-hari mulai 2010 di Jerman sekolah dasar, di Indonesia cabang, SD bergabung 2012. Pengembangan menyeluruh seluruh tags konsep, yang mencakup sekunder, harus dikembangkan lebih lanjut di tahun 2014/15. Konsep pedagogis yang ada pada saat pemeriksaan untuk sekolah dasar. Dari Senin sampai Sabtu adalah penawaran AG (misalnya olahraga: berenang, sepak bola, Tenis, seni: batik, manga, drama, dan musik), dengan demikian setiap siswa dari kelas 1-12 memiliki kesempatan untuk mengambil pada lima sore seminggu setiap kegiatan ekstra kurikuler. Orang tua dan siswa tidak puas dengan pekerjaan rumah. Didasarkan melakukan pekerjaan rumah di lokasi tertentu sulit - terlalu keras, terlalu tidak terkoordinasi, terlalu berantakan. Meskipun EVA jam disediakan di sekolah dasar, tetapi di sini terlalu gelisah.Konsep AG telah berpisah persetujuan sebagai hasil dari wawancara orang tua, karena hal ini dianggap sebagai tidak meyakinkan.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Pengembangan sekolah sepanjang hari mulai 2010 di sekolah dasar Jerman, di cabang Indonesia dari sekolah dasar ditutup pada 2012. Pengembangan konsep menyeluruh sepanjang hari, yang melibatkan tingkat menengah dengan, adalah untuk dikembangkan lebih lanjut pada tahun ajaran 2014/15. Konsep pendidikan hadir pada saat pemeriksaan untuk sekolah dasar. Dari Senin sampai Sabtu adalah AG penawaran (misalnya olahraga: renang, sepak bola, tenis, seni: batik, Manga, teater dan musik) di depan setiap siswa sehingga memiliki kesempatan untuk lima sore seminggu masing-masing dari tingkat kelas 1-12 untuk membuktikan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan berbagai pekerjaan rumah membantu kedua orang tua dan siswa / dalam tidak puas. Hal ini menyatakan bahwa pekerjaan rumah do di lokasi yang diberikan sulit - terlalu keras, terlalu tidak terkoordinasi, terlalu berantakan. Di sekolah dasar, meskipun jam EVA disediakan, tapi sekali lagi itu terlalu gelisah.
The AG-konsep sebagai hasil dari wawancara orangtua bersama persetujuan, karena itu tidak dianggap menarik.